Metaverse Sudah Mati? Pikir Lagi!

Dr. Indrawan Nugroho
11 May 202317:49

TLDRVideo ini mengevaluasi kondisi Metaverse setelah proyek-proyek yang awalnya diberi harapan besar mengalami penurunan popularitas dan keberhasilan. Menganalisis mengapa perusahaan seperti Meta, Microsoft, dan Disney mengalami tantangan dalam mengembangkan teknologi ini, termasuk masalah interoperabilitas, biaya produksi, dan kebutuhan infrastruktur yang mahal. Meskipun tren saat ini mengindikasikan penurunan minat, video menyarankan bahwa Metaverse mungkin hanya memerlukan waktu untuk menemukan kasus penggunaan yang tepat dan kemudahan akses yang lebih baik, sebelum kembali bersinar sebagai teknologi yang menginspirasi masa depan.

Takeaways

  • 💰 Proyek metavers telah mengalami kerugian besar, mencapai miliaran dolar di proyek seperti Sandbox dan Centraland.
  • 🏰 Disney telah mengecualikan seluruh tim cerita interaktif mereka, menunjukkan kecenderungan untuk meninggalkan metavers.
  • 🤔 Pertanyaan utama dalam video adalah apakah metavers sudah mati dan bagaimana hal itu mempengaruhi ribuan perusahaan yang telah termotivasi untuk membangun metavers.
  • 📈 Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Meta akan fokus pada pengembangan metavers sebagai pengganti internet bergerak, dengan investasi sebesar 10 miliar dolar AS.
  • 🛠️ Microsoft mengikuti langkah Meta dengan membangun platform metavers untuk mengintegrasikan produk dan layanan mereka, termasuk Avatar 3D dan lingkungan virtual.
  • 📉 Popularitas metavers menurun, dengan kata kunci 'metavers' memudar di Google dan minat publik berkurang.
  • 🕊️ Horizon Worlds, platform realitas sosial yang dibangun oleh Meta, mengalami respon yang tidak sesuai harapan, dengan hanya 9% dari lebih dari 50 pengunjung yang kembali setelah satu bulan.
  • 📊 Kerugian Meta mencapai 3,6 miliar dolar AS pada kuartal ketiga tahun 2022, yang dilaporkan oleh divisi RealityLabs yang bertanggung jawab mengembangkan metavers.
  • 🛑 Microsoft menghentikan operasional platform metavers AltSpaceVR, menunjukkan kurang minat dalam pengembangan metavers.
  • 🧩 Alasan utama penolakan metavers adalah kompleksitas dan biaya yang mahal, serta sulitnya mencapai interoperabilitas, skalabilitas, dan keamanan yang diperlukan.
  • 🔮 Metavers masih memiliki potensi masa depan, meskipun saat ini mengalami fase kekecewaan tertinggi setelah gagal memenuhi harapan berlebihan pada awal pengadopsiannya.

Q & A

  • Apakah proyek metavers telah mengalami kegagalan finansial?

    -Ya, proyek metavers telah mengalami kegagalan finansial, seperti yang dijelaskan dalam skrip, dengan perusahaan seperti Meta dan Microsoft mengalami rugi dalam mengembangkannya.

  • Mengapa proyek metavers mengalami penurunan popularitas?

    -Penurunan popularitas proyek metavers disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kompleksitas dan biaya pembuatan, serta kurangnya use case yang jelas dan menarik bagi pengguna.

  • Bagaimana reaksi awal masyarakat terhadap pengumuman pengembangan metavers oleh Mark Zuckerberg?

    -Pengumuman Mark Zuckerberg tentang pengembangan metavers sebagai pengganti internet bergerak dibalas dengan kekhawatiran dan ketidakterpercayaan, terutama setelah platform seperti Horizon Worlds mengalami kegagalan dalam menarik pengguna.

  • Apakah perusahaan lain yang tertarik dalam pengembangan metavers?

    -Ya, perusahaan lain seperti Microsoft dan Disney juga tertarik dalam pengembangan metavers, namun mereka menghadapi tantangan yang sama dalam mengembangkan konten dan platform yang menarik.

  • Mengapa perusahaan mulai berpindah fokus dari metavers ke kecerdasian buatan?

    -Perusahaan mulai berpindah fokus ke kecerdasian buatan karena teknologi ini lebih mudah dikembangkan, memiliki use case yang lebih jelas, dan dapat memberikan manfaat langsung bagi pengguna.

  • Bagaimana restrukturisasi di Disney mempengaruhi pengembangan metavers mereka?

    -Restrukturisasi di Disney yang menyebabkan pemotongan tim cerita interaktif menjadi bagian dari upaya penghematan biaya, menunjukkan perubahan sikap perusahaan tersebut terhadap pengembangan metavers.

  • Apakah penggunaan kecerdasian buatan (AI) dapat membantu mengatasi tantangan dalam pengembangan metavers?

    -Ya, kecerdasian buatan dapat membantu mengatasi beberapa tantangan dalam pengembangan metavers, seperti dalam pembuatan konten, interaksi pengguna, dan meningkatkan keamanan dan privasi.

  • Mengapa penggunaan perangkat virtual reality (VR) masih terbatas dalam metavers?

    -Penggunaan perangkat VR terbatas karena biayanya yang relatif mahal dan ketersediaannya yang terbatas, serta kurangnya platform metavers yang menarik untuk pengalaman VR yang menyenangkan.

  • Bagaimana pengalaman pengguna dalam metavers dapat ditingkatkan?

    -Pengalaman pengguna dalam metavers dapat ditingkatkan dengan menyediakan konten yang lebih menarik, meningkatkan keamanan dan privasi, serta membuat perangkat VR yang lebih mudah diakses dan nyaman digunakan.

  • Kenapa perusahaan harus bijak dalam investasi pada teknologi baru seperti metavers?

    -Perusahaan harus bijak dalam investasi pada teknologi baru karena pengembangan teknologi ini memerlukan waktu, sumber daya yang besar, dan harus menemukan use case yang tepat agar dapat diadopsi oleh masyarakat.

Outlines

00:00

😔 Decline of the Metaverse Hype

The script discusses the downturn in the metaverse industry, with projects like Meta's Horizon Worlds and Microsoft's centraland experiencing a lack of visitors and interest. It mentions the significant financial losses incurred by Meta and the layoffs at Disney's interactive storytelling unit. The script questions whether the metaverse concept is dead and what the future holds for companies that have been heavily investing in its development. It also reviews the initial excitement around the metaverse and the subsequent disillusionment as the public's interest wanes.

05:02

🤔 Challenges and Shifts in Metaverse Development

This paragraph delves into the reasons behind the metaverse's decline, highlighting its complexity and high costs. It points out the need for interoperability, scalability, and security as major challenges. The script also notes the economic conditions that discourage long-term investments with uncertain returns. It discusses the shift in focus from metaverse development to artificial intelligence (AI), as companies like Microsoft and Google integrate AI features into their applications, reflecting a broader industry trend.

10:03

🧐 The Emergence of AI Over Metaverse

The script contrasts the current state of the metaverse with the rapid development and adoption of AI. It emphasizes the ease of developing AI technologies, the clear benefits and use cases for users across various activities, and the direct impact of AI on improving customer experiences. The paragraph also mentions the enthusiasm of the Indonesian public towards AI, as revealed by a survey, and posits that AI is not a threat but a key component that could support the metaverse's future development.

15:04

🚀 The Future Potential of the Metaverse

Despite the current downturn, the script argues that the metaverse is not dead but waiting for the right use case and technological maturity. It draws parallels with the development of tablet computers, suggesting that the metaverse may follow a similar path to eventual success. The script also discusses the potential of the metaverse in gaming and virtual learning, citing surveys and industry insights that indicate continued growth in these areas. It concludes with the idea that the metaverse may be a solution for industries requiring immersive and realistic training simulations.

Mindmap

Keywords

💡Metaverse

Metaverse adalah konsep virtual yang melibatkan penggunaan teknologi seperti realitas terpendam, realitas melihat, ataupun virtual reality untuk mencapai pengalaman kehidupan digital yang lebih interaktif dan imersif. Dalam konteks video, metavers dianggap sebagai lingkungan baru yang akan menggantikan internet konvensional, namun kini dihadapkan dengan tantangan keberadaannya.

💡Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg adalah CEO Facebook, yang kemudian mengganti nama perusahaan menjadi Meta untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan metavers. Dalam video ini, dia mengumumkan bahwa Meta akan fokus pada metavers sebagai pengganti internet bergerak.

💡Interoperabilitas

Interoperabilitas adalah kemampuan antara sistem atau platform yang berbeda untuk bekerja sama atau saling beroperasi. Dalam konteks metavers, interoperabilitas sangat penting karena memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan berbagai platform dan konten dalam lingkungan metavers.

💡Skalabilitas

Skalabilitas merujuk pada kemampuan sebuah sistem atau teknologi untuk menangani pertumbuhan atau perubahan dalam skala penggunaan. Dalam video, skalabilitas menjadi hal yang dibutuhkan untuk metavers agar dapat menampung dan mengelola jaringan pengguna yang besar dan konten yang beraneka ragam.

💡Kecerdasan Buatan (AI)

Kecerdasan Buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang mengembangkan algoritma dan program komputer yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pengenalan, pengambilan keputusan, dan pembelajaran. Dalam video, AI muncul sebagai teknologi yang lebih populer dan menghadapi lebih banyak penggunaan praktis di seluruh industri.

💡Disney

Disney adalah perusahaan hiburan global yang mencoba untuk mengintegrasikan metavers dalam konten dan produk mereka. Dalam video, mereka memiliki strategi pengembangan metavers untuk menyediakan pengalaman unik bagi penggemar karakter dan cerita mereka.

💡Horizon Worlds

Horizon Worlds adalah platform realitas virtual sosial yang dikembangkan oleh Meta. Dalam video, platform ini dibangun untuk membuat pengguna bisa bermain game, bertemu orang lain, dan berbicara dengan teman dalam dunia virtual, namun pengunjungnya tidak sesuai harapan.

💡Ruginya

Ruginya adalah situasi di mana perusahaan mengalami kerugian finansial. Dalam konteks video, Meta mengalami rugi karena investasi besar dalam pengembangan metavers yang belum menghampirkan pengembalian investasi yang diharapkan.

💡Realitas Terpendam (AR)

Realitas Terpendam (AR) adalah teknologi yang menyatukan objek virtual dengan dunia nyata, melihatnya melalui perangkat seperti ponsel atau kacamata VR. Dalam video, AR dianggap sebagai salah satu teknologi yang penting dalam mencapai pengalaman metavers yang lebih imersif.

💡Virtual Reality (VR)

Virtual Reality (VR) adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke dalam dunia virtual dan berinteraksi dengan lingkungan yang dihasilkan komputer. Dalam video, VR digunakan sebagai perangkat untuk mengalirkan pengalaman metavers, tetapi masih memiliki batasan dalam penggunaannya.

💡Gartner Hype Cycle

Gartner Hype Cycle adalah kerangka kerja yang menggambarkan siklus kehangatan dan adopsi teknologi baru. Dalam video, siklus ini digunakan untuk menganalisis perkembangan metavers, yang saat ini dianggap berada dalam fase kekecewaan setelah fase harapan yang berlebihan.

Highlights

Proyek metavers membuat metal rugi, miliaran dolar di sandbox dan di centraland, sepi pengunjung Disney memecat semua.

Apakah metavers sudah mati, dan bagaimana nasib ribuan perusahaan yang getol membangun metavers?

Mark Zuckerberg mengumumkan fokus Meta pada pengembangan metavers sebagai pengganti internet bergerak.

Meta mengeluarkan 10 miliar US Dollar untuk mengembangkan perangkat keras dan lunak baru seperti kacamata pintar dan sarung tangan hatic.

Microsoft mengumumkan pembangunan platform metaverse untuk mengintegrasikan produk dan layanan Microsoft.

Disney menunjuk eksekutif untuk mengembangkan strategi metavers, agar penggemar bisa berinteraksi dalam dunia karakter dan cerita favorit mereka.

Kata kunci metavers memudar di Google, orang-orang nggak lagi tertarik dan perusahaan-perusahaan yang sebelumnya aktif tidak lagi mengembangkannya.

Horizon Worlds, realitas virtual social dari Meta, hanya dikunjungi oleh 9% dari lebih dari 50 pengguna setelah 1 bulan menggunakan platform.

Meta rugi 3,6 miliar US Dollar pada Kuartal ketiga Tahun 2022, divisi Meta yang bertanggung jawab mengembangkan metavers.

Karyawan Meta tidak antusias terhadap visi metavers, beberapa memplesetkan proyek metavers sebagai 'make mark happy'.

Microsoft menghentikan operasional platform realitas virtual social yang mereka akupisisi pada tahun 2017.

Disney memecat seluruh tim cerita interaktifnya, unit Next Generation story telling dan consumer experience digusur dalam restrukturisasi dan penghematan biaya.

Metaverse terlalu kompleks dan mahal untuk dibuat, memerlukan interoperabilitas, skalabilitas, dan keamanan yang sulit dicapai.

Pengguna belum menemukan use case yang tepat untuk metavers, misalnya untuk virtual meeting atau transaksi perbankan.

Perangkat VR atau MR yang dibutuhkan untuk imersifitas metavers susah ditemukan dan harganya mahal.

Setelah terkungkung pandemi, banyak orang bosan dengan kehidupan online dan ingin kembali ke aktivitas fisik.

Gardner Hype Cycle menunjukkan bahwa metavers saat ini berada di siklus 'Trough of Disillusionment' setelah fase 'Peak of Inflated Expectations'.

AI atau kecerdasan buatan menjadi teknologi yang lebih matang dan populer dibandingkan dengan metavers.

Microsoft, Google, Amazon, dan Meta meluncurkan teknologi AI mereka, menunjukkan bahwa fokus industri telah bergeser ke AI.

AI memiliki use case yang jelas dan banyak, sementara metavers masih dalam tahap cobaan.

79% masyarakat Indonesia antusias dan optimis terhadap AI, sementara metavers masih sulit diakses oleh masyarakat secara umum.

AI adalah komponen kunci yang menopang metavers, dan teknologi ini akan tumbuh sambil menunggu metavers berkembang.

Industri game dan virtual learning menjadi pusat pertumbuhan metavers, dengan 97% responden percaya game sebagai pusat metavers.

Epic Games meluncurkan versi publik Beta dari Unreal Editor Fortnite, diharapkan membantu pengguna membuat metavers yang saling terhubung.

Metaverse diyakini akan berkembang lebih dalam industri game dan virtual learning, mendukung pengalaman belajar yang lebih efektif dan efisien.

Pertambangan, konstruksi, dan industri minyak dan gas menggunakan metavers untuk simulasi situasi berbahaya dan pelatihan keselamatan kerja.

Metaverse belum mati, hanya sedang hibernasi menunggu saatnya untuk kembali dan bersinar lebih terang.

Tiga pelajaran penting dari perkembangan metavers: teknologi revolusi memerlukan waktu, jangan berinvestasi hanya untuk teknologi, dan pastikan ada use case yang tepat sebelum pengembangan.

Keputusan berinvestasi pada metavers kembali kepada perusahaan, sebagai first mover atau late entry, dengan pros dan cons masing-masing.

Keberanian inovatif dalam pengembangan teknologi baru sering diganjar dengan keuntungan besar, seperti Google dan Alibaba.